ANTARA SAINS DAN TAKDIR
Prolog
Di kalangan ahli sistem standardisasi internasional ada ungkapan : Kalau mau belajar sistem standardisasi internasional berbasis ISO, pilih jenis standard yang mau ditekuni dan sesuaikan dengan tempat belajar yang terbaik. Untuk ISO Seri 14000 ( lingkungan ) pilih Netherland, untuk ISO Seri 22000 ( keamanan pangan, makanan dan minuman dalam kemasan ) pilih Denmark dan untuk ISO 31000 ( manajemen risiko ), pilih Kanada. Pilihan itu didasarkan pada lokasi home base WG ( Working Group ), kelompok pakar terkemuka yang ditugaskan menyusun dokumen sistem standardisasi tertentu. Markas IOS ( International Organization Standardization ) lembaga yang menerbitkan dan menetapkan sistem standardisasi internasional berada di kota Geneva, Switzerland.
Pada tahun 2010 setelah menempuh pendidikan dan latihan ISO 31000, penulis dengan percaya diri menawarkan jasa konsultasi membangun sistem manajemen risiko di sektor industri manufaktur, pariwisata. Pada tahun 2012 sebuah perusahaan Industri metal menghubungi penulis untuk bincang bincang dengan jajaran direksi. Mereka memaparkan kondisi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ( SMK3 ) di perusahaannya. Tingkat kecelakaan kerja cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Mereka berniat hendak mengurangi tingkat kecelakaan kerja di perusahaannya. Dalam konteks itu mereka mengundang penulis untuk mendiskusikan rencana itu. Setelah itu giliran penulis bicara untuk merespon usulan itu.
Mereka bertanya apakah penulis mampu mengurangi angka kecelakaan kerja di perusahaan itu?. Dengan tegas penulis katakan tidak mampu. Direksi langsung menunjukkan raut wajah kecewa, sambil berkata "kalau begitu kami salah pilih orang. Ternyata berita yang kami dengar terlalu dibesar besarkan. Baiklah, kami akan cari orang lain". Saya berkata "Anda tidak salah dengar dan tidak salah pilih orang. Anda sendiri yang mau cari orang yang mampu mengurangi angka kecelakaan kerja. Kualifikasi saya BUKAN SEKADAR MENGURANGI ANGKA KECELAKAAN KERJA, TETAPI MEMBUAT ANGKA ITU MENJADI NOL ( 0 ). Mereka kaget dengan pernyataan itu sambil bertanya, masih tidak percaya apa yang didengarnya.
Memulai Negosiasi Yang Alot
Penulis mengajukan banyak syarat untuk dapat menuntaskan pekerjaan itu, antara lain:
1 Meminta jaminan komitmen penuh dari Direksi dan Komisaris untuk sungguh sungguh menerapkan sistem manajemen risiko berbasis ISO 31000
2 Konsekuensinya, berapapun anggaran yang dibutuhkan harus disediakan dan akan dipertanggungjawabkan jawabkan penggunaannya.
3 Membentuk Unit Manajemen Risiko yang berkuasa penuh, dipimpin oleh Manajemen Representatif ( MR ) sebagai wakil perusahaan. Jika perlu akan direkrut dari luar. MR akan membawahi 2 pejabat masing masing Audit Controller dan Document Controller. Masing masing pejabat memiliki 2 orang Assisstant. Unit manajemen Risiko menempati gedung khusus, terpisah dari unit lain. Gedung itu dilengkapi dengan ruang tidur untuk istirahat, pantry, ruang makan dan ruang rapat yang representatif.
4 Semua personil tanpa kecuali termasuk direksi di seluruh wilayah kompleks wajib berdisiplin mematuhi Standard Operasi Prosedur ( SOP ). Seluruh area dilengkapi dengan kamera CCTV. Seluruh unit dilengkapi dengan peralatan safety dan seluruh personil tanpa kecuali wajib mengikuti latihan simulasi keadaan darurat. Khusus operator yang menjalankan tanur wajib mengenakan pakaian tahan api yang diimpor khusus dari Jerman.
5 Seluruh persiapan membangun sistem sampai tahap conditioning dan uji coba berlangsung selama satu tahun, dan satu tahun penuh berikutnya baru dihitung sebagai kondisi establish.
6 Konsultan berwenang mengusulkan memecat personil sampai level manager yang tidak berdisiplin. Konsultan juga berwenang mengubah lay out penempatan peralatan, alur lalu lintas kendaraan di dalam kompleks, mengusulkan demosi, promosi, mutasi personil. Melalui negosiasi yang alot, semua persyaratan yang diajukan dipenuhi. Penulis menanamkan keyakinan pada pihak manajemen, semua itu impas, sepadan dengan garansi kecelakaan kerja menjadi nol. Jika target tidak tercapai, perusahaan tidak perlu membayar bonus konsultan seperti yang dijanjikan, cukup membayar charge administratif yang jumlah nominalnya kecil.
Membangun Fondasi Sistem
Perusahaan memang sudah memiliki sistem manajemen risiko, tetapi kelasnya kacangan, tidak dapat lagi dipertahankan. Dibangun sistem baru yang handal, sesuai textbook. Langkah pertama adalah merumuskan Visi, Misi dan Nilai yang diusung sebagai dokumen level satu. Untuk dapat dioperasionalkan, dokumen level satu harus dijabarkan ke dalam dokumen level dua yang disebut Kebijakan. Ada sembilan dokumen kebijakan yang ditanda tangani dan disahkan oleh Direktur Utama. Dokumen Kebijakan belum dapat diiplementasikan, harus dijabarkan ke dalam dokumen level tiga yang disebut Pedoman. Dokumen level tiga belum dapat dioperasionalkan, harus dijabarkan ke dalam dokumen level empat yang disebut Prosedur. Dokumen prosedur juga belum dapat dioperasionalkan, masih harus dijabarkan ke dalam bentuk yang lebih rinci, dokumen level lima yang disebut Standard Operasi Prosedur ( SOP ). Dokumen level lima sudah dapat dijalankan. Bukti SOP dijalankan harus dicatat setiap langkah ke dalam dokumen level enam yang disebut Form dan form yang sudah diisi menurut petunjuk di dalam SOP, menjadi dokumen Rekaman. Rekaman adalah bukti fisik otentik bahwa sistem dijalankan. Di Republik umumnya tiap institusi memiliki visi, misi, tetapi tidak dijabarkan secara sistematis, konsisten berdasarkan logika deduksi, berjenjang dari level satu hingga level enam, sehingga visi dan misi tetap tinggal di awang awang, tidak pernah membumi. Dari tiga paragraf ( visi, misi, nilai ), dijabarkan ke dalam bentuk kebijakan ( ada 9 jenis kebijakan ) masing masing satu lembar dokumen. Satu jenis kebijakan dijabarkan menjadi 8 - 10 lembar pedoman, yang kemudian dijabarkan menjadi 15 lembar prosedur. Satu Dokumen prosedur dijabarkan menjadi satu jenis SOP yang biasanya terdiri dari 20- 25 lembar. Satu jenis SOP dilaksanakan dan dicatat dalam puluhan lembar formulir. Formulir yang sudah diisi menjadi dokumen rekaman. Jadi tiga alinea dokumen level satu memiliki turunan hingga di level terbawah sampai ribuan formulir dokumen kerja. Contoh dokumen level 2 yang diturunkan dari visi, misi dan nilai yang diusung, adalah kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja, kebijakan pelecehan seksual, kebijakan kesetaraan gender, kebijakan mutu dan lingkungan.
Seluruh dokumen yang berjumlah ribuan diberi no registrasi, no kode dokumen, status dokumen ( terkendali atau tidak terkendali ), ditandatangani dan diparaf oleh pejabat berwenang sesuai dengan level dokumen dan level pejabat yang mengendalikan operasi perusahaan. Seluruh dokumen disimpan dan dikendalikan dan dikelola oleh Document Controller yang bertindak selaku pawang dokumen. Seluruh dokumen tersimpan rapi memenuhi satu ruangan dokumen syukuran 10 X 10 meter. Semua jenis dan judul dokumen beserta nomor kode registrasi terdapat di buku induk register yang dipegang oleh Document Controller. Dokumen audit terdiri dari prosedur audit, formulir audit, protokol audit, dikendalikan dan dikelola oleh Audit Controller. Audit internal dilakukan setiap 3 bulan untuk memastikan bahwa srmua prosedur dijalankan berdasarkan aturan main yang berlaku dan untuk menemukan ketidak sesusian atau anomali terkecil sekalipun. Setiap tahun dilakukan audit menyeluruh oleh Auditor Eksternal.
Waktu yang dihabiskan untuk mendidik dan mempersiapkan seluruh dokumen mencapai 6 bulan. Sambil mempersiapkan dokumen, disusun materi pelatihan dan simulasi dengan nendatangkan instruksi berlisensi. Pelatihan dan simulasi keadaan darurat dilakukan sekali setiap bulan. Semua peralatan safety, termasuk sprinkle, Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ), Alat Pelindung Diri ( APD ), mobil pemadam kebakaran digunakan.
Membuat Peta Jalan dan Anatomi Sistem
Peta Jalan dan anatomi sistem manajemen risiko berbasis ISO 31000 dimulai dari prinsip - kerangka kerja - proses manajemen risiko yang dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
Sumber : Wirtjes ( 2012 )
Melakukan Berbagai Kajian
Kajian yang dilakukan dimulai dari merumuskan batasan dan konteks. Batasan yang dimaksud adalah seluruh wilayah proses produksi dan ruang lingkup bidang yang terkait dengan proses pra - proses - pasca produksi. Konteks yang dikaji antara lain konteks internal, meliputi seluruh pihak internal perusahaan yang terkait. Konteks eksternal adalah seluruh para stakeholder di luar perusahaan yang berpotensi menimbulkan masalah terhadap perusahaan, seperti pers / media, Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ), aparat birokrasi dan sebagainya. Kemudian membuat struktur organisasi unit manajemen risiko dan menunjuk pimpinan serta personilnya.
Langkah berikutnya merumuskan Prinsip manajemen risiko berbasis ISO 31000 ( 11 prinsip ). Setelah merumuskan prinsip, menyusun Kerangka Kerja Manajemen Risiko berbasis ISO 31000. Langkah berikutnya adalah menyusun mekanisme Proses Manajemen Risiko berbasis ISO 31000. Di dalam menyusun mekanisme proses manajemen risiko, ada tiga tahapan utama yaitu :
1 Identifikasi Risiko. Pada tahap ini digunakan metode dan teknik analisis terbaik yang dimiliki. Adapun teknik analisis yang digunakan antara lain Brainstorming, Interview, Delphi, Daftar Uji Periksa, Analisis Dampak Bisnis, Analisis Pendahuluan Potensi Bahaya.
2 Analisis Risiko, pada tahap ini dilakukan analisis tiga tahap berjenjang yaitu:
A Analisis Konsekuensi, dilakukan dengan menggunakan teknik HAZOP ( Hazard on Operability Study ), HACCP ( Hazardous Analytical Critical Control Point ), SWIFT ( Structure What If Technique ), Scenario Analysis, Markov Analysis
B Analisis Probabilitas, dilakukan dengan teknik Root Cause Analysis, Analisis Kurva FN, Risk Index Analysis, Bow Tie Analysis, Fault Tree Analysis.
C Analisis Tingkat Risiko, dilakukan dengan teknik FMEA ( Failure Mode and Effects Analysis ), Even Tree Analysis, LOPA ( Layers of Protection Analysis ), Decison Tree Analysis, Human Reliability Analysis.
3 Analisis Evaluasi Risiko. Pada tahap ini dilakukan evaluasi risiko dengan menggunakan teknik Environmental Risk Assessment, Bayesian Statistic and Bayes Net Analysis, Monte Carlo Simulation, Multi Criteria Decison Analysis. Cost and Benefit Analysis, Consequence and Probability Matrix.
Selama melakukan kajian risiko ada serangkaian tindakan yang harus terus menerus dilakukan secara intensif yaitu proses Konsultasi, Komunikasi, Monitoring, Review.
4 Perlakuan / Tindakan Risiko
Ada empat pilihan alternatif yang dapat dilakukan pada tahap ini yaitu :
A Menyebarkan Risiko
B Menerima Risiko
C Menolak Risiko
4 Mitigasi Risiko
Setelah semua persiapan dilakukan maka dimulai tindakan conditioning - uji coba - monitoring - review - umpan balik - perbaikan berkelanjutan dan runing.
Rumah Terminal Terakhir
Penulis selaku pemegang otoritas tertinggi di Unit Manajemen Risiko menetapkan kebijakan Zero Accident, Zero Defect, Zero Delay. Untuk mencapai kondisi tersebut persyaratan mutlak yang harus dipenuhi adalah tidak mentoleransi kesalahan sekecil apapun. Kesalahan kecil yang berakumulasi akan menjadi bencana besar. Setelah sistem berjalan normal, maka bagi setiap personil di perusahaan setiap hari berada dalam pantauan, setiap hari berpotensi menerima Surat Peringatan Keras. Surat peringatan diberikan secara virtual setiap hari. Siapapun yang melakukan kesalahan akan diundang ke Rumah Terminal Terakhir .
Apa dan bagaimana kondisi Rumah Terminal Terakhir?. Rumah itu berada di pojok belakang kompleks pabrik, letaknya terpisah jauh dari kebisingan. Ukurannya lebih kurang 150 meter per segi, dengan 2 kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, pantry, ruang baca. Di halaman depan, samping dan belakang terdapat taman asri, terawat. Di taman belakang belakang terdapat beberapa unit permainan anak anak. Pegawai yang melakukan kesalahan besar ataupun kecil diundang datang ke rumah itu dan wajib membawa isteri dan anak anaknya, khusunya yang berusia di bawah 12 tahun. Para tamu diterima langsung oleh penulis dan dilayani dengan baik oleh beberapa pelayan. Mereka dijamu dengan makanan, minuman dan buah buahan. Setelah acara makan anak anak disuruh bermain di taman belakang dan diawasi oleh para pelayan. Kemudian acara inti dimulai, dengan memutar video yang merekam tindak tanduk si terdakwa.
Selama bertugas menjadi konsultan di perusahaan itu ada 3 atau 4 orang yang diundang ke Rumah Terminal Terakhir. Kasus yang ditampilkan di sini adalah seorang pekerja teknisi boiler, pembangkit listrik tenaga uap di divisi peleburan, termasuk membawahi tanur. Dia seorang sarjana teknik industri, berusia pertengahan 30 an. Kesalahan yang dibuatnya, adalah mengantuk saat mengawasi operasi mesin boiler. Kantuknya berlangsung singkat tidak sampai satu menit , tetapi terjadi beberapa kali. Setelah melihat video itu, saya berkata kepada dia dan isterinya. "Ini adalah undangan pertama sekaligus terakhir. Ketika Anda meninggalkan tempat ini satu kaki sudah berada di luar pagar perusahaan. Kami tinggal melihat satu lagi kesalahan, anda sudah berada di luar sana. Suami Ibu bekerja di sektor teknologi tinggi yang tidak berperasaan dan kejam kepada siapa saja yang tidak disiplin. Suami ibu setiap hari bekerja mirip pemain akrobat di sirkus, yang berjalan di atas seutas tali. Sedikit saja dia buat kesalahan akan fatal akibatnya. Ketika berangkat kerja dia harus dalam kondisi sehat. Jangan bebani dia dengan pekerjaan fisik yang melelahkan dan jangan pula dibebani dengan pikiran yang dapat mengganggu konsentrasinya dalam bekerja.
Saya sampaikan skenario terburuk kalau dia buat kesalahan fatal. Pintu penutup ketel yang beratnya sekian ton terbuat dari baja murni akan terbang seperti piring terbang dengan kecepatan tinggi, menghantam apa saja yang dilewatinya. Atap bangunan beterbangan dan dinding bangunan jebol. Dapat Ibu bayangkan bagaimana wujud tubuh Suami Ibu?. Yang pasti Ibu menjadi janda yang ditinggal Suami yang tewas mengenaskan. Anak anak Ibu yang sedang bermain di taman belakang, bergembira dalam dunianya akan menjadi anak yatim yang kehilangan ayahnya untuk selamanya. Belum lagi sekian puluh rekan kerja Suami Ibu akan mengalami nasib yang sama. Kalau Suami Ibu merasa tidak fit jangan izinkan dia pergi bekerja.
Anda dan Isteri anda dapat mengubah skenario buruk itu kalau mau berdisiplin mengikuti petunjuk saya. Anda tidak punya pilihan lain selain bekerja dengan berdisiplin demi hidup Anda dan keluarga sendiri, bukan demi sahabat, rekan, bos, perusahaan atau apa saja. Kalau anda masih betah dan berkenan untuk bekerja terus di perusahaan ini, saya sudah siapkan surat pernyataan di atas materai yang akan Anda tanda tangani di depan saya dan Isteri Anda sebagai saksi. Isinya menyatakan Anda menerima segala keputusan perusahaan tanpa mendapat kompensasi apapun, selain sisa gaji yang belum dimasukkan ke pembukuan bulan berjalan. Hal itu berlaku kalau Anda membuat kesalahan. Kalau anda tidak bersedia menanda tangani surat itu, besok bagian Sumber Daya Manusia perusahaan akan memproses pemberhentian Anda dengan menerima hak hak Anda sepenuhnya. Karyawan itu menerima tawaran untuk terus bekerja. Penulis mendapat laporan dari Bagian SDM, kinerja dan kedisiplinan seluruh personil meningkat pesat. Tiga bulan pertama dilalui tanpa ada kecelakaan kerja sekalipun yang paling ringan. Ini suatu prestasi yang belum pernah dicapai perusahaan selama puluhan tahun beroperasi. Penulis mendapatkan respek yang tunggi dari seluruh karyawan, staf dan pimpinan perusahaan.
Menanti Hari Hari Terakhir Penentuan
Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat. Tiga hari sebelum dead line hari H yang disepakati, penulis menemui direksi untuk mengingatkan penyelenggaraan pesta perayaan keberhasilan. Direksi balik mengingatkan "Anda jangan senang dulu. Masih ada 3 hari lagi dan apapun masih dapat terjadi". Ucapannya itu tidak membuat saya lengah. Pemantauan rutin tetap dijalankan. Akhirnya tiba pada hari H, pukul 09.00 WIB penulis sudah berada di pabrik menantikan jam jam terakhir. Tepat pukul 13.00 WIB terdengar raungan suara sirene, selama 2 menit sesuai kesepakatan sekaligus merupakan tanda bahwa semua mesin pabrik kecuali pembangkit listrik dihentikan. Para petugas segera menghitung rekapitulasi angka korban. Hasilnya menggembirakan semua orang. Untuk pertama kali tercipta rekor selama setahun penuh tidak ada kecelakaan kerja alias Nol. Semua karyawan diminta mendatangi tempat pesta. Makanan dan minuman berbagai jenis disediakan dalam jumlah berlebih. Direktur Utama memberikan kata sambutan dengan suara terbata bata menahan perasaan haru, dan masih sulit mempercayai realita itu. Dia berkata "Pak Yance, anda datang tepat waktu ketika kami membutuhkan uluran tangan Anda. Anda seperti tukang sulap melakukan hal yang bagi kami terasa muskil. Terima kasih atas semua yang sudah Anda berikan untuk kami ". Berikutnya, giliran penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu, khususnya kepada 7 orang Staf Unit Manajemen Risiko yang sudah bekerja tanpa kenal lelah. Semua orang larut dalam pesta meriah.
Suatu Tafsiran Tentang Takdir ( Epilog )
Tepat pukul 17.00 WIB, penulis dipanggil menghadap Direktur Utama di ruang kerjanya. Dia mempersilakan duduk di sofa dan berkata "Anda sedikit dari orang yang saya kenal memiliki rasa percaya diri yang sangat besar. Tolong ceritakan secara ringkas bagaimana cara Anda melakukan itu semua. Di mana Anda belajar ilmu itu?. Mengapa Anda tidak bekerja di perusahaan besar?. Saya rasa tidak ada perusahaan besar yang menutup pintu untuk orang seperti Anda. Saya akan jawab semua pertanyaan Anda. Yang saya lakukan hanya berdasarkan petunjuk sains modern. Saya belajar di mana saja, sulit saya rinci satu persatu. Ilmu itu terbuka bagi siapa saja yang mau mempelajarinya. Ilmu itu terdapat di semua tempat bahkan setiap sudut tempat terpencil menyimpan pengetahuan. Tergantung pada tiap orang, mau belajar atau tidak. Saya beruntung pernah belajar kepada guru guru terbaik di Republik dan Mancanegara. Soal tempat bekerja, tidak sesederhana yang Anda kira. Tidak banyak tempat yang mau berbaik hati menerima kehadiran saya. Mungkin tempat saya bukan di situ. Saya juga pernah berjanji kepada orang yang sangat saya hormati untuk menghabiskan sebagian besar waktu saya mendidik generasi muda. Tempat terbaik bagi saya di kampus.
Direktur Utama memberikan satu lagi pertanyaan pamungkas: Bagaimana pendapat Anda tentang takdir?. Tolong puaskan rasa ingin tahu saya. Baik, saya akan memberikan jawaban singkat, padat dan jelas. Takdir tiap orang berada di tangannya masing masing. Tiap orang memegang remote kontrolnya sendiri dan jangan pernah serahkan otoritas anda pada siapapun. Coba bayangkan Anda memutuskan minum air dari gelas. Ketika tangan Anda meraih gelas, adegan itu difoto. Kemudian anda meminum air di gelas, dan difoto. Kemudian Anda letakkan lagi gelas itu di meja dan difoto. Kita punya 3 adegan foto yang berurutan menurut selang waktu. Sebenarnya di antara tiga foto itu masih ada puluhan kemungkinan kejadian lain, tetapi adegan adegan lain itu masih berada di dimensi lain di atas dimensi tiga tempat kita hidup. Adegan lain itu tidak terwujud di alam dimensi 3, karena tidak Anda pilih. Semua adegan itu baru terwujud di alam dimensi 3 karena pilihan kita dan setelah lewat selang waktu. Adegan yang tidak terwujud misalnya ketika Anda raih gelas itu tidak jadi diminum, tetapi diletakkan lagi di atas meja. Adegan lain, ketika Anda raih gelas, lalu menuangkan isinya ke atas tanah. Adegan lain, ketika Anda meraih gelas, tetapi kemudian melemparkan isinya ke orang lain, atau melemparkan gelas berikut isinya ke wajah orang lain. Ada banyak kemungkinan adegan lain di luar dari yang tiga adegan telah anda pilih. Itulah takdir yang terwujud di alam tiga dimensi, karena Anda yang pilih sendiri.
Ketahuilah pada dasarnya manusia itu kuat, tetapi mindsetnya yang telah berpuluh tahun dipengaruhi oleh ideologi tertentu telah membonsai kemampuan dirinya. Banyak manusia merasa lemah bukan karena dia lemah tetapi lebih disebabkan karena pikirannya yang telah mengkerdilkan kapasitasnya yang sebenarnya.
Sang Direktur duduk termenung mencerna apa yang saya sampaikan. Tiba tiba bangkit berdiri dari kursinya dengan wajah gembira dan berkata, terima kasih Anda telah memberi pencerahan. Saya jadi paham mengapa Anda bisa menyulap karyawan saya jadi seperti sekarang. Dia duduk kembali sambil menuliskan angka nominal di atas selembar cheque dan menyerahkan ke tangan saya sambil berkata : jumlahnya saya gandakan 3 kali dari kesepakatan awal. Satu bagian sesuai kontrak, satu bagian bonus dari perusahaan dan satu bagian dari saya pribadi untuk penjelasan soal takdir.
Sebelum pamit saya minta Beliau melakukan dua hal untuk saya. Dia balik bertanya apa yang Anda inginkan ?. Saya menjawab : Pertama saya minta dibuatkan lembaran cheque baru dengan nominal cukup dua kali dari nilai kontrak. Berikan satu bagian kepada 7 orang di Unit Manajemen Risiko yang sudah bekerja keras menemani saya. Kedua saya minta bulan depan mereka menerima gaji baru sebesar 2 kali dari gaji sekarang. Mereka adalah ujung tombak dan penjaga aset perusahaan. Berikanlah gaji yang lebih besar agar mereka lebih bersemangat bekerja. Direktur Utama menjawab Checque itu sah menjadi mik Anda. Soal bonus mereka akan saya berikan sejumlah yang Anda minta. Soal kenaikan gaji, saya pastikan mereka akan menerima gaji baru di bulan depan. Akhirnya penulis meninggalkan perusahaan itu dengan perasaan lega. Kepergian saya dilepas oleh ratusan karyawan dan staf serta pimpinan perusahaan. Penulis merasa puas telah berhasil membuktikan bahwa takdir tiap orang berada di tangan masing masing. Sekali lagi sains membuktikan dirinya mampu memberikan yang terbaik untuk kehidupan.


.png)

Comments
Post a Comment