MIMPI MEMBERANTAS PREMAN, MAFIA, YAKUZA, TRIAD
Prolog
Beberapa hari lalu penulis diundang menghadiri acara diskusi tentang fenomena premanisme di Republik. Seseorang ditunjuk sebagai pemantik diskusi. Setelah memaparkan pengantar, segera terjadi perdebatan seru. Banyak peserta menyampaikan pikirannya dengan bersemangat. Nyaris semua peserta menginginkan segala bentuk premanisme beserta organisasinya yang bekedok kata MAS ( Masyarakat ) yang populer dengan sebutan Ormas, PS ( Pemuda Setempat ), diberantas habis hingga ke akarnya. Penulis duduk di pojok barisan belakang hanya diam sambil tersenyum melihat adegan yang mirip dagelan. Beberapa peserta yang melihat kehadiran penulis di forum itu meminta kepada panitia penyelenggara agar memberikan waktu kepada penulis untuk memberikan pencerahan. Akhirnya dengan senang hati penulis memenuhi permintaan itu.
Penulis melakukan beberapa hal yang berbeda dengan arus utama yang berkembang di berbagai media dan acara diskusi sejenis. Pertama penulis menggunakan sudut pandang fisika kuantum dan biologi molekuler / mikrobiologi. Awalnya semua peserta tidak melihat relevansi dan hubungan ilmu mutakhir itu dengan isu yang dibahas. Biasanya pembahasan isu tersebut menggunakan ilmu ilmu sosial, ekonomi, politik, budaya, psikologi dan agama. Kedua penulis sengaja menghindari penggunaan konsep / istilah yang cenderung bias, seperti dunia hitam, gelap, jahat, dihadapkan secara diametral dengan dunia putih, terang, baik. Tulisan ini menggunakan konsep konsep yang terasa lebih netral seperti legal/ illegal, formal / non formal. Tulisan ini adalah materi ceramah penulis di acara diskusi tersebut.
Fisika Kuantum, Ekologi dan Genetika Menjungkir Balik Pemahaman Konvensional.
Fisika kuantum memandang dunia dengan cara berbeda dari fisika klasik. Fisika klasik memandang materi, energi, gerak, ruang, waktu bersifat absolut ( mutlak ). Fisika kuantum memandang materi, energi, gerak, ruang, waktu bersifat relatif. Tidak ada garis demarkasi yang tegas, kaku, melainkan beririsan seperti diagram Venn di dalam teori himpunan. Fisika klasik memandang dunia seperti gambaran hitam - putih, dikhotomi. Fisika kuantum memandang seseorang, atau suatu tindakan tidak dapat diklasifikasi secara tegas, tergantung sudut pandang yang digunakan dan berlaku tidak kekal, tetapi temporer. Misalnya tindakan penyeludupan tidak dapat divonis sebagai bentuk kejahatan. Perbedaan tindakan legal dengan illegal ditentukan oleh sudut pandang pengamat dan satu berkas regulasi yang diberlakukan pada suatu ruang dan waktu tertentu.
Penyeludupan yang dilakukan tentara reguler pada masa revolusi mempertahankan kemerdekaan adalah tindakan heroik, karena hasilnya digunakan untuk membiayai pembelian senjata dan amunisi di saat negara tidak memiliki uang. Pelakunya tidak dianggap sebagai penjahat / bandit, melainkan pahlawan. Tindakan yang sama jika dilakukan oleh siapapun di masa kini, dianggap sebagai penjahat.
Ilmu ekologi memberi petunjuk, tidak ada satupun orang mampu memberantas / membasmi organisme, termasuk manusia. Kehidupan akan selalu mencari / menemukan celah / jalannya untuk mempertahankan kehidupannya. Kejadian cathastropis ( peristiwa alam berskala besar ) sekalipun tidak dapat memusnahkan kehidupan secara total. Selalu ada populasi yang berhasil melanjutkan hidupnya termasuk melakukan transformasi bentuk anatomi berikut fungsinya. Sudah ratusan tahun manusia berkampanye membasmi nyamuk, hama, kuman, bakteri, virus, sampai sekarang tidak berhasil. Yang dapat dilakukan manusia adalah mengendalikan populasi mahluk yang dianggap sebagai musuh manusia. Demikian juga dengan kampanye memberantas pelaku kejahatan, tidak pernah berhasil. Sejak kemunculan manusia pada 4 juta tahun lalu, kejahatan tidak pernah dapat dibasmi secara total. Bentuk kejahatan dan pelakunya terus bertransformasi menjadi lebih canggih.
Ilmu genetika memberi pemahaman yang mengejutkan tentang pelaku kejahatan. Menurut Ilmu genetika, biologi molekuler dan neuro sains, semua proses pertumbuhan sel, evolusi, berlangsung melalui mekanisme determinisme, acak dan gabungan keduanya. Semua organisme termasuk manusia adalah aliran data fisik, kimia, biologi yang diproses dengan algoritma dengan menggunakan persamaan matematis. Implikasi penting dari ajaran ini adalah di alam tidak ada yang namanya kehendak bebas / pilihan bebas. Semuanya berlangsung secara deterministik, acak dan gabungan keduanya. Setiap orang berpeluang menjadi apa saja, termasuk menjadi penjahat. Di dalam diri penjahat ada sisi baiknya, demikian juga dengan orang baik, ada sisi jahatnya. Kromosom no 22 ( setiap manusia memiliki 23 pasang kromosom ), bertanggung jawab terhadap sifat dominan seseorang. Seseorang yang dominan memiliki sifat jahat maka diberi label sebagai orang jahat, demikian juga sebaliknya, jika seseorang memiliki dominan sifat baik, disebut orang baik. Tidak seorang pun dapat mengelak dari pengaruh kromosom no 22. Artinya seseorang tidak dapat memilih dengan leluasa lintasan jalan hidupnya.
Banyak tokoh yang diberi label penjahat, ternyata dia banyak mendermakan penghasilannya kepada para fakir miskin dan anak yatim piatu. Mungkin orang akan mendebat dengan mengatakan bahwa kebaikan penjahat itu tidak dapat menghapuskan jejak harta yang diperoleh dengan jalan ilegal. Kalau cara mendapatkan harta itu diperdebatkan, bagaimana dengan perwira tentara reguler yang melakukan tindak penyeludupan di masa revolusi?. Apapun motifnya, cara mendapatkan harta itu juga harus diperdebatkan. Realita alam terlalu rumit untuk direduksi menjadi hitam dan putih.
Pelajaran Dari Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah yang dibangun pada abad IX Masehi. Candi Borobudur adalah bangunan suci agama Budha dan merupakan sistem Mandala,yang merupakan replika / miniatur alam semesta. Dunia dibagi menjadi tiga bagian, dunia atas, adalah ekosistem para dewa dan orang suci ( Arhat ). Di candi Borobudur dunia atas digambarkan sebagai dunia yang sudah tidak terikat dengan nafsu duniawi / ragawi dan diwujudkan dengan tampilan batu polos tanpa relief serta diberi nama arupa datu. Dunia tengah dihuni oleh mayoritas orang awam, masih terikat dengan nafsu duniawi. Dunia tengah adalah ekosistem orang awam, diwujudkan dalam bentuk lorong yang dindingnya dipenuhi ukiran relief cerita kehidupan Sidharta Gautama. Bagian ini disebut rupa datu. Dunia bawah adalah dunia yang dipenuhi dengan karma, menggambarkan beragam tindak kejahatan. Bagian ini disebut kama datu, dipenuhi dengan relief karmawibangga. Filosofi yang dikandung oleh candi Borobudur, seburuk apapun, tindakan kejahatan tetap diperlukan sebagai kelengkapan dunia. Kejahatan dan peperangan diperlukan sebagai sarana untuk melahirkan pahlawan.
Organisasi Illegal / Non Formal dan Personilnya Dibutuhkan
Di bagian ini diuraikan beberapa kisah nyata yang mendukung pernyataan di atas. Pada awal dekade 60 an Presiden Sukarno melakukan kunjungan incocnito ke Jepang untuk suatu urusan privat yang dirahasiakan dari publik. Sukarno bermaksud menemui seorang wanita bernama Naoko Nemoto yang kemudian dinikahinya dan berganti nama menjadi Ratna Sari Dewi. Kunjungan itu merepotkan Pemerintah Jepang yang tidak mungkin menolak kunjungan itu. Kunjungan itu tidak resmi dan untuk urusan privat. Pemerintah Jepang sangat berkepentingan dengan Sukarno, tetapi juga tidak mau melanggar peraturan perundang undangan. Pemerintah tidak diijinkan mengerahkan aparat kepolisian untuk menjaga keselamatan Presiden Sukarno selama berada di Jepang. Sukarno sendiri tidak mungkin memboyong Pasukan Pengawal Presiden dari Indonesia, karena akan diketahui publik. Pemerintah Jepang tidak diijinkan mengeluarkan budget biaya pengamanan Sukarno, tetapi harus menjamin keselamatan dan keamanannya. Lalu bagaimana solusi atas masalah itu?. Pemerintah Jepang tidak punya pilihan lain selain meminta bantuan Yakuza, mafia ala Jepang untuk melaksanakan tugas pengamanan dan menjamin keselamatan Sukarno selama berada di Jepang. Tugas itu dilaksanakan oleh Yakuza dengan penuh tanggung jawab. Yakuza sudah bertindak sebagai pahlawan penyelamat kepentingan nasional Jepang sekaligus menyelamatkan muka dan wibawa Pemerintahnya. Yakuza, Mafia dan sejenisnya mampu melakukan hal hal yang tidak dapat dilakukan oleh pihak resmi dan legal, karena sifatnya yang lentur, tidak terikat pada ketentuan regulasi formal. Penulis sengaja menghindari penggunaan istilah pekerjaan kotor agar tidak terjebak pada bias.
Tokoh pergerakan dan Bapak Republik Cina dr Sun Yat Sen ( Sun Wen ), pernah menggunakan jasa pengamanan dari Triad ( mafia ala Cina ). Ketika belum menjadi presiden Republik Cina, tahun 1910 Sun Yat Sen berkunjung ke Cina Daratan untuk melakukan konsolidasi organisasi Kuo Min Tang dalam rangka mengobarkan revolusi untuk menumbangkan Dinasti Ching. Kunjungan itu sukses berkat kerja keras Triad mengamankan semua rute perjalanan dan tempat pertemuan rahasia. Ketika perjuangan mendirikan Republik berhasil terwujud, Presiden Sun Yat Sen tidak pernah melupakan jasa Triad.
Pada dekade 80 an Penerintahan Presiden Ronald Reagan dari Amerika Serikat terlibat dalam urusan illegal. Pemerintah Amerika Serikat membutuhkan dana yang tidak dikontrol oleh Senat dan Kongres untuk disalurkan kepada kelompok gerilyawan Contra di Amerika Tengah yang didukungnya. Dana itu didapat dari penjualan senjata dan suku cadang mesin perang ke Iran. Amerika Serikat tidak memiliki hubungan diplomatik dan sedang bermusuhan dengan Iran, sehingga tidak mungkin menggunakan saluran resmi untuk melakukan transaksi tersebut. Operator di lapangan terpaksa menggunakan jasa organisasi illegal / non formal Walaupun sudah berusaha keras menutupi operasi itu, tetap bocor ke publik. Pemerintah terpaksa mengorbankan pejabat yang kurang penting yaitu Letnan Kolonel Oliver North demi melindungi pejabat lapis atas seperti Penasehat Keamanan Nasional Laksamana John Poindexter dan Utusan Khusus Untuk Urusan Timur Tengah Robert Mc Farlane. Tiga Contoh Kasus di atas sudah cukup memberi gambaran bahwa keberadaan organisasi illegal / non formal dibutuhkan.
Transformasi Kualitas Organisasi Masyarakat dan Pimpinannya di Republik
Organisasi Masyarakat di Republik harus melakukan transformasi bentuk dan style serta kualitas kepemimpinannya. Personil organisasinya tidak perlu bertingkah over acting. Tanggalkan saja segala atribut kemiliteran ( seragam loreng dengan topi baret ) , karena mereka memang bukan tentara profesional. Dengan penampilan seperti militer sejati, tetapi tidak dibarengi dengan kompetensi, mereka terlihat seperti badut dan tidak memiliki karakter. Personil dan pimpinan dalam berbicara tidak perlu mengumbar suara keras, menampilkan mimik muka marah, mengeluarkan kata kata kasar bernada mengancam. Tingkatkan kualitas intelektual dan bersikap elegan. Sebagai contoh, ketika berbicara dengan mitra atau lawan, hemat bicara, lebih banyak mendengar. Kalau ada anak buahnya yang menyela lawan bicara, pimpinan cukup memberi isyarat dengan tangan agar memberikan kesempatan lawan menyelesaikan percakapannya. Anggota, terutama pimpinan organisasi harus tampil rapi, perlente, sopan, bicara dengan suara lembut. Tanpa adanya upaya transformasi, ormas dan personilnya hanya jadi bahan olok olok masyarakat.
Epilog
Dunia yang kita lihat tidak sesederhana yang dilihat dan dikira. Di dalam kesederhanaan terkandung kerumitan dan di dalam kerumitan, terkandung kesederhanaan. Alam semesta tidak dapat dilihat secara hitam - putih. Dibutuhkan ilmu yang mumpuni untuk memahami perilaku alam. Pemahaman akan dalil umum dan detail teknis akan menambah wawasan, kedalaman dan keluasan horizon cakrawala pandangan. Pemahaman akan kesederhanaan dan sekaligus kerumitan alam semesta akan mengantarkan kita ke depan pintu gerbang kearifan sejati. Dengan kearifan itu kita tidak mudah terjebak dalam kubangan pandangan dikhotomi dan sempit.
Comments
Post a Comment