PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DAN TOKOH PENGGAGASNYA
Prolog
Ada perdebatan abadi antara ideologi kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme mengharuskan pengikutnya untuk terus menumpuk materi terus menerus sampai jumlah unlimited. Ibarat kue, buatlah kue yang sebesar besarnya, agar ada yang dapat dibagikan kepada orang lain. Sosialisme mengharuskan orang agar tidak terus menerus menumpuk materi, tetapi segera membagikannya kepada orang lain. Perdebatan itu tidak pernah berakhir. Dalam perdebatan itu, kata kuncinya adalah menghimpun dan menyebarkan.
Michael Faraday, adalah seorang jenius pada masanya dan dia berhasil menemukan listrik. Ketika Faraday mendemonstrasikan penemuannya di hadapan masyarakat akademis, ada beberapa suara sumbang bernada sinis. Salah seorang bertanya kepada Faraday "untuk apa anda menciptakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya ?". Waktu itu memang tidak ada orang termasuk Faraday yang dapat menerangkan manfaat praktis listrik. Walaupun demikian Faraday masih dapat memberikan jawaban menohok yang membuat hadirin terdiam kehabisan kata kata untuk membantahnya. Faraday berkata " Kalau anda semua menanyakan apa manfaat listrik, sama saja dengan saya bertanya kepada anda, untuk apa anda memelihara anak bayi". Faraday benar sekali, sekarang setiap gerak langkah bahkan tarikan nafas nafas manusia ditopang oleh energi listrik.
Dua paragraf di atas dapat menggambarkan program unggulan Presiden Prabowo Subianto, pemberian makanan bergizi, yang pertama kali disampaikan pada momen acara debat calon presiden di hadapan publik, pada masa kampanye pemilihan presiden / wakil presiden. Waktu itu banyak orang skeptis terhadap program itu, dianggap bukan skala prioritas. Di saat orang berpikir tentang program yang bersifat monumental, Prabowo mengajukan program yang dinilai tidak produktif. Tulisan ini berupaya mengkaji visi seorang Prabowo tentang bagaimana mewujudkan cita cita pendiri negara, berikut dasar pemikiran yang melandasinya serta sumber inspirasi program tersebut.
Latar Belakang Pemikiran
Jumlah rakyat Indonesia hampir menyentuh angka 300 juta jiwa. Kehidupan sebagian besar rakyat masih berada di level marginal, sekadar dapat memperpanjang hidup secara sederhana. Mereka mencari nafkah sepanjang satu hari dan habis dimakan pada hari itu juga, tidak ada yang dapat ditabung. Sedikit saja terjadi guncangan kecil, misalnya sakit, maka kehidupannya langsung terancam. Untuk membeli makanan bergizi bagi keluarganya mereka tidak mampu. Akibatnya banyak anak anak mengalami kekurangan asupan gizi. Jika demikian kondisinya, maka masa depan anak anak orang yang tidak mampu diduga kuat akan suram. Mereka tidak mungkin dapat berkompetisi secara adil dengan anak anak dari kalangan keluarga berada. Selanjutnya terjadilah situasi lingkaran belitan tentakel kemiskinan antar generasi. Sementara nasib bangsa dan negara berada di tangan para anak anak masa kini
Prabowo bermaksud memutus belitan jerat kemiskinan sejak dari titik hulu. Sebenarnya pemberian makanan bergizi adalah program strategis nasional yang sesungguhnya. Oleh karena itu semua pejabat di level nasional dan daerah wajib mendukung program tersebut. Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota seharusnya menjalankan visi, misi dan program presiden. Pejabat yang tidak kompeten menjalankan program tersebut, minimal diam saja sampai tiba waktunya diganti, bukan malah mengacaukannya.
Dasar Pemikiran Dan Inspirasi Program Pemberian Makanan Bergizi
Di alam mengalir materi, energi dan informasi. Semua mahluk termasuk manusia berusaha menangkap materi, energi dan informasi untuk kelangsungan hidupnya. Kemampuan tiap orang dalam menangkap dan memanfaatkan materi, energi dan informasi tidak sama. Ada yang mampu menghimpun materi dalam jumlah sangat besar, dan ada pula yang hanya mampu mengambil remah remah materi,energi dan informasi, sekadar dapat bertahan hidup. Dalam masyarakat beradab sejak dari jaman manusia masih berburu dan meramu, sudah ada kebiasaan memberikan sebagian hasil perolehannya kepada orang yang kekurangan, khususnya dilakukan oleh orang yang dianggap sebagai pemimpin di kelompoknya. Dengan pemberian makanan yang terdiri dari karbohidrat dan khususnya protein, ternyata telah mampu mempertahankan eksistensi kelompok.
Dalam perkembangan berikutnya masyarakat memasuki era pertanian dan pola hidup menetap. Karbohidrat menjadi menu utama ditambah dengan protein yang didapat dari perburuan dan domestikasi hewan. Secara berkala pemimpin kelompok menyelenggarakan upacara pesta adat. Pada momen itu disembelih banyak hewan yang dimaksudkan sebagai hewan kurban yang dipersembahkan kepada roh leluhur. Menurut hasil kajian para ahli antropologi, tujuan upacara pesta adat berikut ritual persembahan hewan kurban adalah upaya menyebarkan materi ( protein ) kepada semua warga, khususnya warga yang tidak mampu mengkonsumsi protein. Upacara tersebut dijalankan secara berkala.
Kebiasaan menyebarkan protein dilakukan sampai sekarang dalam bentuk pesta adat, pesta perkawinan, aneka ragam pesta selamatan / hajatan. Selama beberapa waktu orang bekerja keras mengumpulkan materi untuk kemudian disebarkan kepada orang banyak. Semakin sering dan semakin banyak orang yang menyebarkan protein, kondisi kesehatan masyarakat semakin baik pula. Bentuk ritual penyembelihan hewan kurban di kalangan umat Islam pada hari raya Idul Adha dapat diartikan sebagai upaya menyebarkan protein.
Di masa modern banyak masyarakat yang tidak mampu semakin terpinggirkan, semakin jarang mendapat sebaran protein. Di kota kota besar penyebaran materi sering terkonsentrasi pada sekelompok masyarakat tertentu, khususnya yang mampu. Kelompok masyarakat ini yang sering mengadakan pesta dan mengundang orang terutama dari latar belakang yang sama. Kelompok marjinal semakin jarang mendapatkan protein. Terjadi kesenjangan perolehan protein antara masyarakat marginal dengan masyarakat yang mampu. Dalam konteks demikian Presiden Prabowo Subianto hadir membawa program makanan bergizi untuk mempersempit kesenjangan tingkat konsumsi protein.
Program Pemberian Makanan Bergizi
Dengan program pemberian makanan bergizi, Presiden Prabowo Subianto bermaksud meningkatkan frekuensi dan bobot penyebaran protein di kalangan masyarakat tidak mampu. Suntikan protein diberikan dalam satuan hari, sehingga diharapkan kesenjangan asupan protein di berbagai kelompok masyarakat dapat dipersempit. Program ini wajib dipelihara keberlanjutannya. Hasilnya mungkin tidak dapat dilihat dalam waktu satu atau dua tahun. Setelah 10 atau 15 tahun hasilnya baru dapat dirasakan. Program ini memberikan harapan pada puluhan juta anak untuk meraih masa depan yang lebih baik dari pencapaian orang tuanya. Asupan protein secara teratur akan menumbuh kembangkan sel sel otak para generasi penerus.
Melihat strategisnya program pemberian makanan bergizi, diharapkan pemerintah dan para pihak yang terlibat pada relung relung produsen, kontraktor, supplier, vendor dalam kesatuan rantai pasok, mengintegrasikan implementasi program ISO 22000 Codex / Hazardous Analysis Critical Control Point ( HACCP ) dalam program pemberian makanan bergizi. ISO 22000 dan HACCP akan memberikan jaminan bahwa semua makanan yang diberikan aman dikonsumi, karena proses produksi sejak dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan, pengemasan / pengepakan, pendistribusian mulai dari distributor hingga pengecer, pemasakan, sampai penghidangan di meja makan steril dari kontaminasi bahan beracun berbahaya. Para pihak itu wajib menjalani pelatihan dasar ISO 22000, agar kepercayaan rakyat kepada program pemberian makanan bergizi tetap terpelihara. Konsekuensi dari proses integrasi tersebut adalah kenaikan jumlah anggaran yang harus disediakan. Kenaikan anggaran itu ditebus dengan meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan para penerima makanan. Kenaikan biaya tidak dapat disetarakan dengan keselamatan rakyat. Presiden perlu didampingi oleh orang yang menguasai ISO 22000 Codex / HACCP yang akan memeriksa kelayakan program secara komphrehensif.
Selain aspek teknis pelaksanaannya yang rumit, program ini juga rentan dimanipulasi oleh para pihak yang terlibat untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Tabiat buruk para pejabat dan pengusaha yang suka memanipulasi apa saja, harus diwaspadai. Penerapan manajemen risiko berbasis ISO 31000 menjadi keharusan yang tidak dapat ditawar, agar dapat mencegah potensi penyelewengan dan mendeteksi segala penyimpangan di tahap paling dini.
Sosok Presiden Prabowo Subianto Selaku Penggagas Program Pemberian Makanan Bergizi ( Epilog )
Penulis menaruh respek dan kepercayaan kepada Presiden Prabowo Subianto. Dasar kepercayaan itu adalah :
1. Prabowo Subisnto adalah orang yang sudah selesai dengan urusan dunia. Sebelum menjadi presiden, beliau sudah kaya sejak dari kakek, dan ayahnya. Beliau sendiri berhasil mengumpulkan kekayaan secara pribadi lepas dari bayang bayang kebesaran leluhurnya. Prabowo Subianto sudah terkenal sejak jauh sebelum menjadi presiden, beliau sudah mencapai puncak karir sebagai militer dengan meraih pangkat jenderal. Sebagai orang sipil, beliau sudah pernah menjabat menteri.
2. Prabowo Subianto adalah pejuang tangguh, memiliki daya tahan stamina luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya membesarkan partai Gerindra dari nol hingga menjelma menjadi partai besar. Beliau adalah orang yang paling banyak mengikuti kontestasi pemilihan presiden ( sekali dalam posisi calon wakil presiden dan 4 kali sebagai calon presiden ) dalam rentang waktu 20 tahun. Dapat dipastikan hasil gemblengan di Bukit dan Lembah Tidar masih terpatri di dalam dirinya hingga di usia lanjut. Tempat itu sudah menghasilkan ratusan jenderal, baik yang sudah wafat, pensiun atau masih aktif berdinas.
Dengan apa yang sudah dicapainya, masih ada satu yang belum diraihnya yaitu meninggalkan warisan monumental berupa transformasi Republik Indonesia menjadi negara maju dan meninggalkan rekaman jejak yang terus dikenang sebagai presiden yang baik. Penulis percaya Presiden Prabowo Subianto tidak akan membuang kesempatan yang sudah diperjuangkan selama 20 tahun. Beliau akan bekerja keras mewujudkan cita citanya. Kita sebagai rakyatnya wajib bekerja keras membantu tugas mulianya. Berikan kesempatan dan suasana yang kondusif untuk beliau bekerja.
Di akhir tulisan, penulis menyampaikan salute dan salam kepada Presiden Prabowo Subianto. Selamat bekerja untuk bangsa dan negara.
Comments
Post a Comment