PRA OBE - OBE - POST OBE : TINJAUAN KRITIS TERHADAP ANEKA RAGAM KURIKULUM PENDIDIKAN DI REPUBLIK

 

Prolog

Tulisan ini didesain singkat, padat, fokus to the point, tanpa banyak uraian, jargon bombastis yang tidak jelas. Tulisan ini membahas tentang kurikulum pendidikan di Republik dengan menetapkan kurikulum OBE ( Outcomes Based Education ), yang diterapkan sekarang sebagai titik tolak. Semua kurikulum yang pernah diterapkan ( apapun namanya ), digolongkan ke dalam kurikulum Pra OBE, dan kurikulum di masa depan yang bukan OBE, digolongkan ke dalam Post OBE. Tidak perlu dijelaskan lagi bahwa setiap kurikulum memiliki filosofi, paradigma, prinsip, tujuan, cara penerapan, target yang ingin dicapai, cara dan instrumen evaluasi hasil capaian yang berbeda antara satu dengan yang lain. Tulisan ini juga tidak membahas berbagai definisi dan konsep konsep yang terdapat di dalam setiap kurikulum. 

Tulisan ini fokus melakukan analisis kritis tentang konsistensi di antara komponen komponen kurikulum, dengan tujuan, target yang ingin dicapai dan apa yang dilakukan di masa lalu dan di masa kini. Dalam melakukan pembahasan, penulis sengaja menolak menggunakan slogan / jargon bombastis seperti manusia Indonesia yang seutuhnya, insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia yang berjiwa pancasila, dan sebagainya. Penulis kesulitan membuat definisi operasional dari konsep manusia Indonesia seutuhnya,  tetapi dapat dengan mudah membuat definisi operasional yang terukur seperti manusia Indonesia yang sehat, berdasarkan indikator asupan makanan sehat yang diukur dengan parameter unsur karbohidrat, protein, serat, lemak dan diukur dalam satuan kalori. Dalam melakukan pembahasan, penulis juga menggunakan cara mengekstraksi dan abstraksi berbagai fenomena dan rumusan tekstual dari berbagai konsep yang digunakan oleh berbagai jenis kurikulum.  


Mengapa Pendidikan Dibutuhkan?

Untuk menjawab pertanyaan di atas diperlukan kajian gap analisis untuk menutup kesenjangan antara realitas objektif manusia dengan tuntutan masyarakat. Setiap anak homo sapiens ( spesies manusia modern ) lahir dalam keadaan lemah tidak berdaya dan membutuhkan masa ketergantungan yang lama dengan induknya. Hal ini berbeda dengan mamalia besar lainnya, seperti ordo primat ( gorila, simpanse, babon ). Hal ini disebabkan karena genus homo yang sudah berjalan tegak dengan dua kaki mempersingkat usia kehamilan dari 21 bulan menjadi 9 bulan. Hal ini merupakan konsekuensi dari berjalan tegak, diikuti dengan mengecilnya tulang pinggul, akibatnya sulit melahirkan bayi dalam kondisi hidup. Agar bayi dapat lahir hidup, ukuran bayi harus diperkecil, dengan mempersingkat usia kehamilan. Akibatnya anak manusia lahir dalam keadaan lemah dan butuh masa pengasuhan yang lebih panjang. Itulah realitas objektif yang terjadi pada spesies homo sapiens. Sementara itu setelah dapat melepaskan ketergantungan dari induknya, anak manusia hingga remaja dan dewasa, senantiasa wajib memenuhi segala tuntutan dari masyarakatnya dalam bertutur kata, bersikap dan berperilaku, agar dapat menjalankan perannya di masyarakat. Untuk memenuhi ketentuan normatif itu dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk mempelajarinya. Setiap orang sudah menghabiskan waktu yang lama di masa ketergantungan, tidak banyak lagi waktu yang tersisa. Oleh karena itu diperlukan cara yang efektif dan efisien untuk mempelajari segala hal yang diperlukan agar dapat berperan positif di masyarakat, yang kemudian disebut sebagai pendidikan. Dengan kata lain pendidikan adalah siasat untuk memangkas durasi waktu dalam proses belajar.

Semua kurikulum pendidikan bertujuan untuk mentransformasi seseorang dari kondisi tidak berfungsi / tidak relevan menjadi berfungsi dan relevan di masyarakat, membebaskan ketergantungan seseorang dari orang lain, mampu menyelesaikan masalah hidupnya secara mandiri, tanpa membebani atau menjadi parasit bagi orang lain.


Apa Yang Ditawarkan Kurikulum Pra OBE?

Semua kurikulum Pra OBE menawarkan kemampuan penguasaan pengetahuan. Cara yang ditempuh adalah memberikan/ transfer pengetahuan dari guru kepada murid / siswa. Semua pengetahuan, termasuk teori, konsep dan cara  mendapatkannya ( metode penelitian ), pada hakekatnya adalah informasi. Informasi memiliki masa berlaku yang relatif singkat, cepat kadaluwarsa, khususnya pada era digital. Apa yang dipelajari, tahun ini dengan cepat menjadi usang pada beberapa tahun mendatang. 

Memberikan informasi sebanyak banyaknya pada peserta didik, jelas bukan cara yang disarankan. Memberikan informasi dasar memang penting, tetapi jauh lebih penting memberi kemampuan mengakses sumber informasi, menyeleksi / memilah informasi yang relevan dengan tujuan dan kebutuhan, memanfaatkan informasi, menelusuri lebih lanjut informasi yang belum lengkap, belum jelas dan mencari sendiri informasi melalui kegiatan riset / penelitian. 

Semua yang ditawarkan oleh berbagai kurikulum pada masa Pra OBE adalah : Peserta didik jadi TAHU tentang banyak hal, baik secara generalis maupun spesialis. Jelas hal ini tidak cukup, walaupun jika seorang siswa menguasai pengetahuan dalam bentuk terbaik seperti yang dimodelkan oleh suatu kurikulum. Sementara itu sebagian besar peserta didik tidak mencapai level yang diidealkan. Kendala yang dialami sebagian besar siswa / mahasiswa di Republik adalah rendahnya penguasaan bahasa asing ( khususnya bahasa Inggris ), sementara sebagian besar pengetahuan bermutu ditulis dalam bahasa Inggris. Akibatnya kemampuan mengakses sumber informasi jadi sangat terbatas. 

Mengingat informasi yang ingin disampaikan masa berlakunya relatif singkat, substansi pengetahuan harus fleksibel dan di up date terus menerus. Sangat terbuka kemungkinan menggusur suatu mata pelajaran, diganti dengan yang baru. Sementara itu banyak mata pelajaran yang sudah diajarkan puluhan tahun, masih dipertahankan. Guru / dosen pengampu mata kuliah tertentu keberatan jika mata kuliahnya dihapuskan, karena sudah dianggap sebagai kapling pribadinya yang tidak boleh diganggu gugat. Kalau sang dosen / guru diminta migrasi ke mata kuliah baru, merasa keberatan, karena malas untuk memulai belajar pengetahuan baru. Hal ini tentu menimbulkan kendala bagi upaya up date ilmu pengetahuan.

Berdasarkan uraian di atas, tujuan penerapan semua kurikulum pendidikan pada masa Pra OBE belum tercapai secara memuaskan. 


Apa Yang Ditawarkan Kurikulum OBE?

Kurikulum OBE digadang gadang sebagai lebih baik dari semua kurikulum sebelumnya, karena memberikan sesuatu yang tidak diberikan oleh kurikulum sebelumnya. Kurikulum OBE diklaim sebagai kurikulum terbaik pada masa kini, karena tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga kemampuan skill, baik soft skill maupun hard skill. Para siswa dituntut tidak hanya TAHU sesuatu atau banyak hal, tetapi juga harus MAMPU melakukan sesuatu atau banyak hal. Agar mampu, para siswa wajib memiliki skill tinggi. 

Kemampuan skill tidak dimiliki secara otomatis atau dihibahkan dari langit, melainkan harus dilatih dan diasah terus menerus. Untuk menguasai satu atau banyak skill, tidak mudah bagi siswa di Republik. Terdapat banyak kendala baik yang bersifat internal ( kurang tekun, kurang motivasi ), maupun eksternal ( keterbatasan sumberdaya, meliputi dana, peralatan dan guru / instruktur ). Di samping itu cacat bawaan secara genetis pada kurikulum Pra OBE, masih ikut terbawa pada kurikulum OBE, yaitu lemahnya penguasaan bahasa asing, sehingga kesempatan mengembangkan skill juga jadi terbatas. 

Kesulitan memberikan skill kepada peserta anak didik, ada kalanya disebabkan oleh para guru / dosen terlambat mengikuti perkembangan teknologi. Baru baru ini di suatu universitas diselenggarakan pelatihan menggunakan suatu  aplikas untuk para dosen. Sementara itu para mahasiswsnya sendiri sudah banyak yang familiar dan mahir menggunakan aplikasi tersebut. Bagaimana para guru / dosen dapat melatih skill para siswa / mahasiswanya, jika yang dilatih sudah lebih mahir ?. 

Dengan keterbatasan itu, pencapaian hasil kurikulum OBE, juga tidak akan optimal. Kondisi ini harusnya menyadarkan para pihak di bidang pendidikan, bahwa kurikulum apapun tidak akan memberikan hasil optimal, sepanjang persyaratan yang dituntut, tidak dapat dipenuhi. 


Apa Yang Harus Ada Pada Kurikulum Post OBE

Uraian dari 2 jenis kurikulum tersebut di atas dapat diabstraksikan sebagai berikut : 

1. Kurikulum Pra OBE memberikan pengetahuan; 

2. Kurikulum OBE memberikan pengetahuan dan skill

Kedua hal itu jelas tidak memadai, masih kurang, dan harus dilengkapi dengan kurikulum Pasca OBE Secara filosofis dan praktis ke dua kurikulum di atas belum mampu memahami manusia secara komphrehensif. Untuk mengharapkan seseorang atau kelompok orang agar mau melakukan sesuatu yang diharapkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan tindakan secara berjenjang. Tahap pertama buat orang jadi TAHU dengan memberikan bekal pengetahuan. Setelah orang tahu, buat dia MAMPU melakukannya dengan cara memberikan pelatihan. Banyak orang yang sudah berada di level tahu dan mampu tetapi TIDAK MAU melakukannya. Oleh karena itu harus dirancang kurikulum yang dapat membuat orang MAU melakukan sesuatu atau banyak tindakan yang diperlukan.


Olah Fisik Dan Latihan Spiritual

Banyak pakar di bidang ilmu ilmu sosial berpendapat bahwa untuk mendorong sesorang agar mau melakukan sesuatu, harus dengan pendekatan ganjaran (  reward ) dan hukuman ( sanksi  ). Sebenarnya pendekatan model ini hanya efektif jika dilakukan untuk anak anak, karena hanya anak anak yang pantas diiming iming dengan hadiah dan diintimidasi dengan hukuman. 

Penulis sering ditanya tentang cara membangkitkan motivasi orang agar mau melakukan sesuatu. Sepanjang pengetahuan dan pengalaman penulis dalam membangkitkan motivasi peserta didik adalah menganjurkan mereka melakukan latihan olah fisik ( olah raga ), yoga, latihan pernafasan dan pemusatan konsentrasi. Latihan olah raga akan meningkatkan kekuatan, kecepatan, kelenturan, keseimbangan dan daya tahan stamina. Hasil lain yang diperoleh dari kegiatan latihan olah fisik adalah tumbuhnya kedisiplinan, kemampuan pengendalian emosi, kedewasaan mental dan sifat sportivitas. Latihan itu akan membentuk karakter yang baik. Latihan yoga dan pernapasan akan meningkatkan kemampuan pemusatan konsentrasi pikiran. 

Semua kegiatan olah fisik tersebut bertujuan bukan untuk gagah gagahan, pamer kekuatan atau menundukkan / mengalahkan orang lain. Latihan itu bertujuan untuk mengeksplorasi dan memaksimalkan seluruh potensi energinya. Tidak ada orang yang tahu sampai di mana batas kemampuan manusia. Setiap penyelenggaraan event olah raga berskala besar. seperti Olimpiade, selalu tercipta rekor baru yang semakin dipertajam. Oleh karena itu banyak orang dirangsang untuk memaksimalkan potensi dirinya, sehingga rela mendisiplinkan dirinya dalam menempuh latihan teratur, terjadwal dan terstruktur.

Pihak penyelenggara pendidikan harus menyediakan berbagai fasilitas kegiatan olah fisik sebagai sarana pembentukan karakter dan latihan kedisiplinan serta meningkatkan motivasi peserta didik dalam meraih prestasi. Untuk dapat memenuhi persyaratan / kondisi tersebut, diperlukan perubahan sikap dan mental dari para pengelola pendidikan. Prosedur berbelit pengurusan perijinan untuk pemanfaatan fasilitas latihan olah fisik harus dihapus. Pagar pagar yang selama ini berperan sebagai hambatan fisik dan psikis yang mengelilingi berbagai fasilitas olah fisik  harus dirobohkan. Di Republik banyak aktivitas dilarang, kecuali ada ijin. Ungkapan itu harus diubah menjadi semua boleh dilakukan, kecuali yang dilarang. Artinya jauh lebih banyak tindakan yang dibolehkan dari pada yang dilarang. Pengelola pendidikan harus menjauhi sifat birokratis karena jati dirinya adalah pendidik. 


Epilog

Sejak merdeka, Pemerintah Republik sudah banyak kurikulum pendidikan yang diterapkan silih berganti, tetapi kualitas pendidikan tidak pernah mencapai level atas, bahkan jika dibandingkan dengan negara negara tetangga. Agaknya persoalannya tidak sekadar di seputar kurikulum. Ada persoalan lebih mendasar yang belum dipahami sepenuhnya yaitu pemahaman tentang tokoh sentral di setiap ideologi, yaitu yang disebut manusia. Sebelum menetapkan suatu kurikulum pendidikan, pahami lebih dulu tentang apa dan siapa manusia. 






Comments