ARTIFICIAL INTELLIGENCE ( A I ) MENGUBAH TATANAN PERADABAN

 Mengenal Profil dan Anatomi Sosok AI Yang Ditakuti

Di antara sekian banyak kecerdasan buatan,   yang paling ditakuti adalah GPT - 5, yang merupakan pengembangan dari GPT - 4 .  GPT adalah singkatan dari Generative Pre - Training Transformer yang mulai dikembangkan pada bulan November 2022. Chat GPT adalah adalah chatbot ( chat dengan robot ), berbasis kecerdasan buatan. Proyek ini dirintis oleh Elon Musk, San Altman, Peter Thiel dan Ried Hoffman.

Cara kerja GPT : Menggunakan algoritma & konten internet yang sudah ada sebelumnya untuk menciptakan hal baru ( contohnya teks, video, gambar, grafis dan lain lain ). Platform ini dikembangkan berlandaskan GPT - 3.5, model bahasa alami ( NLP ) yang menghasilkan teks dengan ukuran lebih panjang dalam hitungan detik. NLP ( Natural Language Processing ) adalah sebuah konsep yang berisi tentang cara paling efisien bagi mesin untuk memahami bahasa manusia. Dahulu manusia membuat instruksi / script sesederhana mungkin agar mesin dapat mengerti. Sekarang dengan NLP,  diharapkan mesin yang harus dapat mengerti apa keinginan manusia. 

Prosedur umum NLP : 

1. Pre - Processing, menghilangkan tanda baca yang tidak perlu. Memecah teks, menjadi kalimat dengan melihat tanda titik. Memecah kalimat menjadi kata kata.

2. Processing, mempelajari pola kemunculan kata

3. Out put prediksi kemunculan kata setelah kata pertama.


Fungsi GPT : 

Chat GPT berfungsi :

1 memperluas percakapan ( misalnya tentang makanan sehat ). Chat GPT memulai percakapan dengan topik terkait makanan sehat, lalu berkembang ke topik topik lain seperti gaya hidup sehat, pencegahan penyakit dan sebagainya secara otomatis.

2. Penyedia informasi mengenai arti kata hingga istilah

3. Pemberi saran dengan mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan pengguna.

4. Membantu pengguna cepat menjawab pertanyaan.

5.Membantu pengelola kegiatan berikut  jadwal sehari hari, mengingatkan tugas dan lain lain. 


Dampak Penggunaan Kecerdasan Buatan GPT - 5 Dalam Peradaban.

Elon Musk dan kawan kawan selaku bidan GPT - 4 dan 5 tidak merinci apa saja dampak platform itu bagi manusia. Walaupun demikian penulis mencoba membaca pikiran para tokoh tersebut tentang berbagai dampak yang bakal ditimbulkan oleh GPT. 

Bidang dan orang yang pertama terkena dampak tersebut adalah bidang intelektual dan para pekerja kreatif. Kecerdasan buatan akan menggusur para editor naskah, lay out, reviewer, bahkan bukan tidak mungkin penulis utama. GPT dapat menyelesaikan pekerjaan menulis buku, editing, lay out, review dalam hitungan waktu tidak lebih dari 2 minggu. Eksistensi para orang yang terlibat dalam suatu penulisan buku hingga publikasi bakal tenggelam oleh kiprah  GPT. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi kelangsungan peradaban manusia. Demikian juga dengan para pekerja kreatif di bidang bidang periklanan, perfilman, desain grafis, juru rias, juru masak. Dampak berantainya adalah perombakan undang undang hak cipta dan kekayaan intelektual, hukum waris.

Bidang berikutnya adalah sektor industri, pertahanan / militer, penerbangan komersial, angkutan laut. Selama ini personil tentara dibutuhkan untuk mengoperasikan senjata ringan, menengah, berat. Peran itu akan digantikan dan prajurit, perwira serta jenderal tidak dibutuhkan lagi. Begitu juga dengan para pilot, kru udara dan bandara bakal tersisih dari perannya sekarang. Bidang medis tidak kurang terpukul, bahkan lebih parah lagi. Jutaan dokter, dan para medis bakal kehilangan eksistensinya digusur oleh kecerdasan buatan. Problem besarnya, mau diapakan dan dikemanakan sekian banyak orang yang notabene adalah orang terlatih dengan masa pendidikan  dan pengalaman bertahun tahun. Semua itu bakal menjadi amunisi bagi ledakan ketidakpuasan para profesional. Sudah siapkah para pemilik kecerdasan buatan itu memikul risiko demikian besar?. 


Epilog

Sekali kotak pandora dibuka, tidak dapat ditutup lagi. Surat terbuka Elon Musk dan kawan kawan tidak lebih dari pepesan kosong, utopia, upaya menghibur diri sendiri. Lalu apa solusi terbaik dari kekalutan itu ?. Solusi terbaik jelas tidak ada, tetapi kalau solusi terbatas masih mungkin dilakukan. Di masa kini dan masa depan penduduk bumi ibarat penumpang moda transportasi berukuran super giga. Sebagian kecil ( mungkin berkisar 4 - 5 % ) berstatus VVIP, dilayani dengan 80% sumberdaya alam dan buatan. Sisanya 95% hidup berdessk desakan berhimpitan, dilayani dengan 20% sumberdaya alam dan buatan. Kesenjangan makin lebar, ketidaksetaraan makin nyata. Solusi yang masih tersisa adalah : Anda harus jadi orang sangat pintar sekaligus sangat kaya. Kalau anda tidak dapat meraih ke dua hal itu sekaligus, maka pilihannya adalah anda harus menjadi orang yang sangat pintar atau sangat kaya. 

Kalau anda tidak berhasil meraih ke duanya atau minimal salah satunya, maka bersiap siaplah untuk dimasukkan ke dalam kelompok besar manusia irrelevant. Artinya keberadaan anda di bumi ini dianggap tidak ada. Kelompok elit tersebut, besar kemungkinan akan bermigrasi dan bertransformasi menjadi homo deus, homo diva, homo dewa, homo technium yang melambaikan tangan sambil mengucapkan selamat tinggal kepada sekelompok besar homo sapiens yang segera bertransformasi menjadi manusia purba di masa depan. Mungkin seperti itu cara alam menghukum spesies yang suka mengutak atik dan memanipulasi alam.

Comments

Popular Posts