ALS IK de ZOON van de PRESIDENT WAS ( SEANDAINYA SAYA SEORANG ANAK PRESIDEN )
Prolog
Pada sore hari pertama di tahun naga 2575 menurut sistem kalender Cina, berlangsung diskusi singkat melalui telephone antara penulis dengan seorang sahabat bernama Wahyu Mustafa. Topik diskusi adalah fenomena yang sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan di Republik. Soal pelanggaran etika berpolitik, bernegara dari pucuk pimpinan tertinggi di Republik. Pelanggaran itu telah menimbulkan gelombang protes dan petisi dari berbagai pihak, khususnya dari kelompok akademisi yang bergelar profesor. Petisi itu datangnya sangat terlambat. Harusnya sejak tahun 2012, ketika Joko Widodo meninggalkan jabatan Walikota Solo periode ke dua yang tidak dituntaskan karena ingin meraih jabatan Gubernur DKI Jaya. Beliau mengabaikan sumpah jabatan sebagai Walikota Solo. Hal yang sama terulang lagi pada tahun 2014, Joko Widodo tidak menuntaskan masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jaya, demi meraih posisi sebagai Presiden Republik Indonesia. Dua kali pelanggaran sumpah jabatan dilakukan tanpa ada yang memprotesnya. Kenapa baru sekarang pelanggaran etika yang dilakukan Joko Widodo diributkan?. Kita semua punya andil atas situasi yang terjadi sekarang. Kami juga membahas soal perilaku putera presiden yang dinilai kurang sopan ketika menjalani sesi debat di antara para calon presiden dan wakil presiden. Akhirnya kami sepakat mengangkat soal tersebut menjadi topik tulisan. Judul tulisan ini sengaja dipilih menggunakan bahasa Belanda untuk mengenang tindakan Ki Hadjar Dewantara yang mempublikasi tulisan berjudul ALS IK EENS NEDERLANDER WAS pada tahun 1913. Tulisan itu mengecam tindakan pemerintah Hindia Belanda yang mengadakan perayaan pesta besar besaran, memperingati 100 tahun kemerdekaan Belanda. Adalah ironi memperingati hari kemerdekaan suatu bangsa secara besar besaran di tanah jajahannya. Tulisan itu membuat berang pemerintah kolonial Belanda dan mengasingkannya ke Nederland. Di tulisan ini kami berimajinasi tentang apa saja yang akan dilakukan seandainya kami adalah anak presiden yang sedang berkuasa.
Memanfaatkan Fasilitas Kelas Premium
Sebagai anak presiden yang berkuasa selama 10 tahun, kami akan pergi belajar di universitas top dan bergengsi di negara negara maju untuk belajar apa saja yang berguna sebagai bekal hidup yang bersifat monumental. Selain belajar formal sebagaimana layaknya mahasiswa biasa, kami akan mengikuti beraneka ragam jenis kursus / pelatihan kompetensi yang berkualitas tinggi dengan para pelatih, mentor dan pembicara terbaik. Pilihan lain yang mungkin kami tempuh adalah menjadi siswa / kadet di akademi militer di dalam negeri dan melanjutkan pendidikan spesialis di akdemi militer terkenal di luar negeri. Sebagai putera presiden yang berkuasa selama 10 tahun, tidak sulit bagi kami untuk memperoleh kesempatan terbaik untuk mengoptimalkan potensi diri. Jalan ini ditempuh oleh Hun Manut, putera Perdana Menteri Kamboja Hun Sen yang berkuasa selama hampir 40 tahun. Hun Manut seorang jenderal Angkatan Bersenjata Kamboja, lulusan Akademi Militer West Poit ( AS ), dan ekonom bergelar Doktor dari Inggris. Setelah matang berkarir, pada usia 45 tahun, Hun Manut menggantikan posisi ayahnya sebagai Perdana Menteri Kamboja ( 2023 ).
Tujuan tindakan kami adalah memanfaatkan kesempatan dan fasilitas terbaik untuk belajar, menempa diri selama masa jabatan orang tua. Kami ingin membentuk jati diri, membangun karir, lepas dari bayang bayang nama besar orang tua. Harta warisan terbaik bukan jabatan yang diperoleh karena karisma orang tua, bukan peluang bisnis besar yang tidak dibarengi penguasaan kompetensi dan bakat sebagai entreprenur, bukan pula menimbun harta benda sebanyak banyaknya. Semua itu hanya menimbulkan masalah di kemudian hari, menjadi bahan lelucon dan tertawaan publik. Kepemilikan harta yang berlimpah tanpa dibarengi dengan kompetensi, kematangan pribadi, hanya membuat kami tampil norak seperti badut. Warisan terbaik adalah pendidikan yang baik, kesempatan mengembangkan seluruh potensi diri yang berguna untuk membangun karir di bidang apapun yang dipilih. Dengan modal berbagai kursus pengembangan kepribadian, etika pergaulan, kemampuan berkomunikasi dengan publik, akan membentuk kami menjadi orang yang santun, beretika dan diterima dengan baik di manapun berada. walaupun ayah kami sudah bukan presiden. Dengan demikian, kami dapat menjalani hidup dengan tenang, dapat memperoleh kekayaan, kemashuran dengan jerih payah sendiri, memiliki kematangan pribadi dan emosional.
Epilog (Pelajaran Penting Dari Sir Elton John)
Elton John adalah artis penyanyi, komposer, pianis legendaris asal Inggris yang berkarir selama 57 tahun. Elton John berasal dari keluarga sederhana, rumah tangga orang tua yang tidak bahagia. Sejak kecil berita cita menjadi pemusik top. Dengan bakat besar disertai latihan keras ala spartan, Elton John berhasil menjadi selebriti di usia 19 tahun dan malang melintang di dunia musik pop selama 6 dekade. Ratu Elizabeth II menganugerahinya gelar bangsawan Sir, karena kontribusinya terhadap bangsa dan negara Inggris. Ketika memutuskan pensiun dari dunia panggung ( 2023 ), kekayaannya mencapai hampir 300 juta pound sterling. Elton John memiliki dua orang anak adopsi yang sudah diputuskannya untuk tidak mendapat harta warisan berlebih selain jaminan untuk kesejahteraan hidup selevel rata rata warga negara Inggris. Elton John ingin anak anaknya membangun karir seperti anak anak orang biasa, sekolah, bekerja keras dan hidup normal dengan upaya sendiri. Kelak jika mereka meraih kesuksesan seperti dirinya, itu semata mata berkat hasil usaha anak anaknya sendiri.
Comments
Post a Comment